Diantarasedikit tokoh yang mampu melakukan perubahan adalah Kiai Fuad Affandi dari pesantren Al-Ittifaq Bandung yang mampu mengembangkan tarekat "sayuriyah" atau mengajarkan agama kepada para santri tetapi juga menanamkan jiwa kewirausahaan berbasis agroindustri sayur mayur sesuai dengan potensi yang ada di dekat pesantren yang berlokasi

Pondok Pesantren An Nur adalah sebuah ponpes yang berlokasi di Bululawang, Malang, Jawa Timur. Ponpes ini menyelenggarakan pendidikan formal dan non-formal dengan biaya bervariasi. Pendidikan formal meliputi MI An Nur, MTs An Nur, SMP An Nur, MA An Nur, dan SMA An Nur. Sementara itu, untuk pendidikan non-formal, mencakup Madrasah Diniyyah, Madrasah Salafiyyah, Madrasah Tahfidz Al quran, hingga Mahad Aly STIKK Sekolah Tinggi ilmu Kitab Kuning. Pondok Pesantren An Nur Malang sumber ini, Ponpes An Nur setidaknya terdiri dari tiga lokasi, yakni An Nur 1, An Nur 2, dan An Nur 3. khusus Pesantren An Nur 2, kabarnya didesain dengan nuansa wisata yang indah dan asri. Pondok Pesantren An Nur berkomitmen untuk mencetak generasi sholihin dan sholihat yang diharapkan dapat membanggakan keluarga, agama, dan bangsa. Seperti pendidikan model pesantren pada umumnya, pendidikan di Pondok Pesantren An Nur diselenggarakan secara terpisah antara santri putra dan putri. Lembaga ini menawarkan fasilitas penunjang yang cukup memadai, mulai dari sistem pembelajaran berbasis pondok pesantren boarding school, asrama santri di Ponpes An Nur 1 hingga An Nur 3, gedung milik sendiri, perpustakaan dengan koleksi buku dan file-file multimedia serta digital library, laboratorium sains, laboratorium komputer dan internet, lab bahasa, lab interaktif, IKS Instalasi Kesehatan Santri, beasiswa bagi yang berprestasi dan tahfidzul Quran. Selain itu, lulusan MA An Nur Bululawang dijanjikan dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri PTN melalui jalur undangan SNMPTN dan SPAN-PTKIN dan BIDIKMISI. Khusus untuk jenjang Madrasah Aliyah MA, Pesantren An Nur Malang menyediakan beberapa pilihan jurusan, yakni Ilmu Pengetahuan Alam IPA, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, Bahasa, dan kelas unggulan Tahfidzul Quran. Menariknya, meskipun untuk masuk Pondok Pesantren An Nur calon santri diwajibkan mengikuti tes, rupanya hasil tes atau seleksi tersebut hanya dipergunakan untuk keperluan pengelompokan kelas dalam ponpes saja. Pada tahun ajaran yang telah lalu, SMP An Nur Malang setidaknya telah menerima sekitar siswa. Kemungkinan tahun akademik kali ini jumlah yang diterima pun tidak jauh berbeda. Berikut kami sajikan informasi terbaru biaya pendidikan di Pondok Pesantren An Nur 2 yang kami rangkum langsung dari situs resminya. Periode Pendaftaran Biaya Gelombang I Gelombang II Gelombang III Keterangan Biaya tersebut sudah termasuk pendaftaran, sewa lemari, awrad santri, buku, kasur, infaq, makan bulan Juli, dan sarung putra. Biaya tersebut belum termasuk jas almamater, seragam diniyah, tabungan wajib, infaq tahfidz, dan administrasi sekolah. Uang makan per bulan sebesar Hingga tahun ajaran 2023/2024 ini, biaya Pondok Pesantren An Nur relatif stabil. Meski begitu, biaya ini tidak terikat karena bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kebijakan pihak pesantren. Berikut biaya sekolah lembaga An Nur mulai dari jenjang SMP dan SMA. Ilustrasi Gerbang Pondok Pesantren An-Nur 2 credit SMP An Nur TA 2023/2024 Periode Pendaftaran Biaya Gelombang I Putri Putra Gelombang II Putri Putra Gelombang III Putri Putra Setelah lulus SMP, Anda pun bisa mendaftarkan putra/putri untuk melanjutkan studi di An Nur jenjang SMA. Berikut info biaya SMA An Nur tahun ini Biaya SMA An Nur TA 2023/2024 Periode Pendaftaran Biaya Gelombang I Putri Putra Gelombang II Putri Putra Gelombang III Putri Putra Perlu diingat, biaya tersebut tidak terikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk bisa diterima Pondok Pesantren An Nur, berikut persyaratan yang harus dipenuhi calon santri. Fasilitas di Pondok Pesantren An Nur Malang – ZemprinkSyarat Pendaftaran Pondok Pesantren An Nur Mengisi formulir dengan benar dan lengkap. Menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga KK, Akta Lahir, dan KTP orang tua, masing-masing 3 lembar. Menyerahkan pas foto hitam putih santri ukuran 3 x 4 sebanyak 3 lembar dengan ketentuan putra memakai baju putih dan berkopiah hitam, sedangkan putri memakai baju putih dan berjilbab hitam. Menyerahkan pas foto wali santri ukuran 3 x 4 berwarna sebanyak 3 lembar khusus santri putri. Syarat khusus untuk santri mutasi pindahan adalah melampirkan SKKB dari sekolah/pondok asal, harus melunasi SPP pondok mulai awal tahun pelajaran, dan melampirkan surat keterangan bebas narkoba. Jadwal Pendaftaran Pondok Pesantren An Nur TA 2023/2024 Kegiatan Tanggal Pendaftaran Gelombang 1 1 Desember 2022 – 31 Januari 2023 Pendaftaran Gelombang 2 1 Februari 2023 – 31 Maret 2023 Pendaftaran Gelombang 3 1 April 2023 – 30 Juni 2023 Pendaftaran bertempat di Kantor Pusat PP An-Nur II Al-Murtadlo, pukul WIB. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lengkap, Anda bisa langsung datang ke Pondok Pesantren An Nur di Jalan Raya Bululawang, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain itu, Anda juga bisa menghubungi nomor telepon 0341 833 235 atau 0852-3644-6126 untuk putra dan 0341 833 463 atau 0857-3293-2035 untuk putri. Bagi yang bertempat tinggal jauh, bisa berkirim email di alamat [email protected] dan atau mendaftar langsung secara online melalui website Ilustrasi Santri Pondok Pesantren An-Nur 2 credit Ditta] Pos terkaitUpdate Harga Diva Family Karaoke Cabang MalangBiaya Homeschooling di Malang TA 2023/2024Pendaftaran dan Biaya S3 BINUS University TA 2023/2024Update Harga Tiket Bus Murni JayaJadwal Pendaftaran & Biaya Kuliah ITN Malang TA 2023/2024Update Biaya dan Syarat Masuk Thursina d/h Tazkia IIBS Malang

Kamimendapati biaya pendaftaran di tahun akademik 2021 yaitu Rp550.000. Menurut kami jika biaya pendaftarannya sebesar ini, maka tergolong tinggi. Bisa disurvey pesantren lain di wilayah Sukabumi melalui link ini. Kami sudah sajikan informasi biaya dan keunggulan masing-masing agar menjadi bahan pertimbangan.
JAKARTA - Menjadi santri di pondok pesantren sering dibayangkan hanya berkutat dengan ilmu agama dan kegiatan mengaji Al Quran dari pagi hingga malam di Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, para santri tidak hanya diajari mengaji ataupun belajar ilmu agama, sebaliknya mereka dibina dengan kemampuan usaha terutama di sektor pertanian atau saat ini dari usaha agribisnis yang dilakukan para santri tersebut mampu memasok produk sayur-mayur ke pasar-pasar modern di Bandung hingga ke luar wilayah bahkan ke saat ini sudah dikatakan sukses sebagai Unit Usaha Agribisnis namun keberhasilan pondok pesantren yang didirikan KH Mansyur pada 1 Februari 1934 dalam mengembangkan usaha agribisnis tersebut tidaklah diraih dalam waktu yang singkat dan tanpa perjuangan. Pada awalnya Pondok Pesantren Al Ittifaq tergolong ke dalam jenis pondok pesantren Salafiyah tradisional/non sekolah. Sistem pendidikan yang diterapkan saat itu cukup kolot di mana para santri diharamkan belajar menulis latin, tidak boleh kenal dengan pejabat pemerintah karena dianggap penjajah, tidak diperbolehkan membuat rumah dari tembok, tidak bolah ada alat elektronika seperti radio, televisi, 1953 kepemimpinan diteruskan oleh H Rifai hingga wafatnya pada 1970 yang kemudian dipegang oleh KH Fuad Affandi cucu KH Mansyur hingga pendidikan yang seadanya menyebabkan perkembangan amat sangat lamban bahkan cenderung berjalan di tempat, ditambah keengganan untuk membuka diri dan kurangnya pengetahuan mengenai potensi laun KH Fuad Affandi menerapkan pendidikan yang lebih modern, sejak 1970 mencoba memadukan antara kegiatan keagamaan dengan kegiatan usaha pertanian atau agribisnis di pesantren yang terletak di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Ciburial untuk mengembangkan usaha agribisnis tersebut menurut Fuad Affandi karena sesuai dengan potensi alam yang ada di sekitar pesantren yakni wilayah pegunungan berhawa itu dirinya menilai sektor pertanian sesungguhnya merupakan berkat yang paling besar karena sektor ini mampu menghidupi beratus-ratus makhluk hidup dari mulai serangga, binatang hingga manusia."Di muka bumi ini tak ada pekerjaan yang paling mudah selain bertani, karena tak membutuhkan syarat-syarat khusus dan siapapun boleh melakukannya. Kenapa ini disia-siakan," juga berpendapat sekrisis apapun ekonomi bangsa ternyata yang paling aman adalah kegiatan yang dirintis pimpinan pesantren yang mengaku tidak lulus Sekolah Dasar SD itu ternyata membuahkan hasil nyata, kegiatan usaha pertanian berlangsung hingga saat ini bahkan menjadi tulang punggung kegiatan menjalani pendidikannya santri Pondok Pesantren Al Ittifaq yang datang dari berbagai pelosok di Tanah Air, yang mayoritas dari golongan ekonomi rendah, fakir miskin dan anak yatim piatu tidak dipungut biaya."Untuk keperluan makan, kesehatan dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi dari hasil usaha pertanian yang dikelola para santri," kata KH Fuad pesantren Al Ittifaq dalam melaksanakan kegiatan agribisnisnya melibatkan para santri sehingga mereka selain dibekali ilmu agama juga ilmu karena itu banyak almuni santri juga melakukan usaha dalam bidang agribisnis dan umumnya usaha yang dilakukan di pesantren tersebut memiliki dampak ganda terhadap proses pendidikan, selain sebagai sarana pemenuhan kebutuhan warga pesantren juga menekan biaya produksi sehingga produk yang dihasilkan dapat memiliki nilai keunggulan kompetitif dan komparatif serta menjadi laboratorium bagi penumbuh kembang jiwa mandiri dan wirausaha itu sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan PP Al Ittifaq yakni mencetak santri yang berakhlak mulia, mandiri dan berjiwa ini pondok pesantren Al Ittifaq resmi sebagai Unit Klinik KOnsultasi AGribisnis diantaranya Pusat Inkubator Agribisnis, merupakan tempat inkubasi untuk meningkatkan kemandirian usaha kecil sebagai pemula menjadi usaha yang lebih tempat pelatihan agribisnis bagi para santri dan masyarakat tani sekitarnya juga para petani maupun UKM dari beberapa wilayah dan dinas agribisnis yang dilakukan ponpes tersebut yakni memproduksi sayuran dataran tinggi untuk memenuhi permintaan pasar tradisional maupun pasar modern dan komoditas Jumlah komoditas yang diproduksi sekitar 25 jenis sayuran antara lain buncis, kentang, daun bawang, tomat, cabe hijau, paprika, sawi putih, lobak, seledri, kacang merah, wortel dan jagung komoditas sayuran yang siap untuk konsumen pasar sawalayan dan pasar modern melalui sortasi, grading, packing, wrifing dan labeling sesuai permintaan dan mengembangkan bahan dasar pembuatan kompos untuk pupuk tanaman pangan dan hortikultura yang siap dipakai. Bahan dasar tersebut telah diperdagangkan secara luas dengan kode perdagangan MFA Mikroorganisme Fermentasi Alami yang mana lokasi pembuatan di usaha penggemukan sapi dan domba. Fungsi ternak selain kotorannya dipergunakan untuk kompos juga sebagai lahan pertanian yang diusahakan langsung oleh Pondok Pesantren mencapai 14 hektar yang dibagi dalam enam kemandoran dan dikelola oleh para santri dengan sistem pengembangan Rawabogo dengan luas lahan 4 hektar terbagi dalam empat kemandoran dimana tiap-tiap kemandoran dipimpin satu orang mandor dengan melibatkan 80 santri sebaga tenaga pelaksana Sukahaji 1 ha, satu mandor dan 12 santri, Warung Tungtung 2 ha satu kemandoran dan 13 1 ha dipimpin satu mandor dan melibatkan 13 santri, Hanjung Beureum 2 ha satu mandor dan satu santri, Ciburial 3 ha satu mandor dan 22 1993 Pondok Pesantren Al Ittifaq mengadakan kerja sama jangka panjang dengan perusahaan mitra yakni Hero sekarang Giant Jakarta, Makro Jakarta, serta sejumlah pasar swalayan di sayuran dari pondok pesantren tersebut untuk pasar swalayan setiap hari pada Juni 1998 tak kurang dari lima 1997 untuk lebih meningkatkan kualitas usaha pertaniannya maka PP tersebut mendirikan Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq Kopontren Alif. Melaui koperasi inilah produk sayuran yang dihasilkan oleh santri dan masyarakat dipasarkan ke berbagai supermarket di Bandung dan omset usaha agribisnis yang dijalankan Pondok Pesantren Al Ittifaq, Fuad mengungkapkan uang yang beredar setiap harinya Rp3 miliar atau setiap hari tak kurang sebanyak 3 mobil sayuran yang harus dikirim ke lima kelompok tani yang merupakan pendukung utama Kopontren yaitu Kelompok Tani One dengan jumlah anggota 380 petani dan luas lahan 68 Tani Al Ittifaq dengan anggota 326 orang santri dan guru dengan lahan 14 yang digarap oleh pondok pesantren. Komoditas yang diusahakan yakni sayuran, peternakan sapi dan domba, perikanan serta Tani Hasil Mekar Sayur HMS jumlah anggotanya 28 orang dan luas lahan 22 ha, Kelompok Tani Jampang Endah 18 ha dengan anggata 25 orang dan Kelompok Tani Tunggul Endah 9 ha serta 13 orang petani.Bagi para santri terutama pria, sebagai pengelola lapangan dikelompokkan berdasarkan minat dan ketrampilan. Setiap kelompok berkisar 10-20 orang, kecuali kelompok tertentu jumlahnya lebih sedikit seperti kelompok peternakan hanya 4-5 orang kerena populasi ternak masih tersebut setiap periode tertentu diputar agar semua santri merasakan dan mengetahui kegiatannya. Khusus santri wanita diberdayakan hanya melaksanakan kegiatan pengemasan, garmen dan menanamkan cinta agribisnis terhadap para santri dilakukan Fuad sejak dini sehingga yang terlibat dalam usaha tersebut dari yang berada di tingkat SD, SMP hingga yang tingkat SD umumnya dilibatkan dalam kegiatan budidaya, sedangkan santri setingkat SMP di bagian administrasi dan untuk SMA difokuskan pada santri yang terjun dalam bidang agribisnis setelah keluar dari pondok pesantren disarankan untuk dapat membentuk kelompok tani, selanjutnya hasil dari pertaniannya dikirim ke pondok pesantren Al di antara petani yang berasal dari alumnus santri Al Ittifaq yang berhasil menarik santri alumnus untuk bekerja di lahan usaha hanya itu adanya kegiatan agribisnis di Pondok Pesantren Al Ittifaq selain menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan bagi para pengelola dan santri-santri di pondok tersebut juga masyarakat melibatkan masyarakat setempat baik dalam memproduksi suatu komoditi maupun dalam pengembangan kelembagaan koperai Pondok Pesantren dan Balai Mandiri Pondok pesantren Al Ittifaq mengembangkan usaha agribinsi menjadikan pondok pesantren itu sebagai tempat magang atau pelatihan agribisnis dari santri-santri dari pondok pesantren lain di luar daerah, mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, petani dari berbagai daerah di tanah air bahkan dari luar negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sumber Antara Editor Fatkhul Maskur Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
AlIttifaq juga menggandeng pesantren lain dalam memproduksi sayuran tersebut. "Ini sudah jalan dan bukan peluncuran, sekarang kita sudah memasok sekitar 7 ton per hari dari kebutuhan 56 ton. Maka dari itu akan Al Ittifaq ini akan menggandeng Pesantren lain untuk memproduksi sayuran dan buah buahan baru masuk ke ritel modern. – Saat memasuki kawasan Pondok Pesantren Al-Ittifaq, kita akan disambut dengan aroma khas sayuran dataran tinggi yang menyegarkan. Ya, inilah pondok pesantren agribisnis yang menjalankan pertanian organik terpadu, kiprahnya bagi kemajuan masyarakat petani di sekitarnya tidak diragukan lagi. Pondok Pesantren Al-Ittifaq awalnya bernama Pondok Pesantren Ciburial, didirikan pada 1 Februari 1934 16 Syawal 1302 H oleh Mansyur. Pondok Pesantren ini berlokasi di Kampung Ciburial No. 18 RT03/RW10, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Letaknya di ketinggian meter dari permukaan laut dengan suhu udara yang sejuk antara 19-20 0C dan curah hujan ratar-rata mm/tahun. Pesantren ini menggunakan metode salafiyah dalam sistem pendidikan pesantrennya. Materi yang diajarkan awalnya sama dengan pesantren-pesantren salafiyah lain di Indonesia, yaitu kitab-kitab klasik yang dikenal dengan kitab kuning. Pada tahun 1953, kepemimpinan pesantren berpindah kepada Rifai, putra Mansyur. Pada tahun 1970, tepatnya sejak kepemimpinan Fuad Affandi, putra Rifai, terjadi perubahan yang signifikan pada visi, misi, orientasi, tradisi dan program pembelajaran Pesantren Al-Ittifaq. Awalnya sektor pertanian tidak diminati oleh masyarakat karena tidak ada pengetahuan dalam bertani, akses jalan yang sulit dari lahan ke jalan raya, dan tidak tahu setelah panen mau dijual kemana. Padahal, mereka tinggal di atas hamparan tanah yang subur dan iklim yang cocok untuk bertani dan berkebun. Masyarakat di wilayah ini kebanyakan menyewakan tanahnya kepada orang-orang kaya yang datang dari luar. Hal inilah yang mendorong Kiai Fuad menekuni bidang agribisnis agar masyarakat Ciburial bisa menjadi tuan di daerahnya sendiri. Pengembangan ekonomi pesantren Al-Ittifaq berangkat dari fenomena yang terjadi di lingkungan pondok pesantren tersebut. Setelah melakukan pengamatan dan pemahaman terhadap realitas kebutuhan masyarakat, Fuad Affandi melakukan pembaharuan. Pertama, pengubahan nama pesantren yang semula bernama Pesantren Ciburial menjadi Pesantren Al-Ittifaq. Kedua, mengubah orientasi dan visi pesantren. Ketiga, membangun infrastruktur pesantren, yaitu membangun asrama, jaringan listrik, sarana jalan, perbaikan mesjid dan tempat belajar. Keempat, membangun kerjasama dengan berbagai pihak, baik dengan pemerintah, perguruan tinggi dan LSM. Kelima, melakukan pengembangan pembelajaran melalui penerjemahan kitab-kitab standar yang berbahasa Arab ke dalam bahasa Sunda. Pembaharuan tersebut ternyata membuahkan hasil yang cukup efektif sebagai modal untuk pengembangan pesantren selanjutnya. Mulai Tahun 1970 Fuad Affandi mencoba memadukan antara kegiatan keagamaan dengan kegiatan usaha pertanian agribisnis di pondok pesantrennya karena sesuai dengan potensi alam yang ada di sekitar pesantren. Ada dua alasan Pondok Pesantren Al-Ittifaq menerapkan pendidikan di sektor pertanian. Pertama, hampir 90% santri Al-Ittifaq adalah santri kurang mampu. Kedua, 100% santri yang masuk ke pondok pesantren tidak mungkin secara keseluruhan keluar akan menjadi ulama. Adanya pelatihan di sektor pertanian diharapkan mampu mendorong santri untuk mengembangkan karir di bidang agribisnis setelah lulus. Santri didorong untuk mandiri dan belajar tauhid sehingga diharapkan mampu mengajarkan ilmu agama yang diimbagi dengan berkarya. Kegiatan usaha pertanian agribisnis berlangsung hingga sekarang, bahkan menjadi tulang punggung kegiatan pesantren. Pondok Pesantren Al-Ittifaq saat ini dijadikan sebagai tempat magang atau pelatihan agribisnis dari santri, mahasiswa, dan petani yang berasal dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri. Kegiatan agribisnis yang dilakukan pesantren ini menghasilkan efek yang luar biasa terhadap kelangsungan proses pendidikan di Pondok Pesantren Al-Ittifaq. Hasil dari kegiatan agribisnis dapat digunakan sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan warga pesantren. Produk yang dihasilkan dari kegiatan agribisnis memiliki nilai keunggulan kompetitif dan komparatif sehingga Pondok Pesantren Al-Ittifaq dijadikan sebagai laboratorium dalam menumbuhkembangkan jiwa mandiri dan wirausaha santri. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan oleh Pondok Pesantren Al-Ittifaq, yaitu mencetak santri yang berakhlak mulia, mandiri, dan berjiwa wirausaha. KH Fuad sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk memberdayakan pondok pesantren bersama warga, supaya mandiri dengan mengelola lahan subur di sekitar yang selama ini tidak digarap. Usaha bertahun-tahun tersebut mulai dari membangun akses jalan bersama warga, menanam komoditi yang sudah jelas pasarnya, hingga mengatur keuangan para petani supaya cukup untuk sehari-hari dan cukup untuk pembiayaan musim tanam berikutnya. Semangat Mang Haji Fuad, panggilan akrab warga kepada KH Fuad Affandi, tercermin dalam ungkapannya yang terkenal Jangan sampai ada sejengkal tanah yang tidur Jangan sampai ada sedikit waktu yang nganggur Jangan sampai ada sehelai sampah yang ngawur “Jangan sampai ada sehelai sampah yang ngawur”, maksudnya sayuran yang rusak dan tidak lolos sortir menjadi pakan ternak dan ikan, kotoran dari unit peternakan masuk kedalam reaktor biogas dan menjadi pupuk untuk musim tanam selanjutnya. Semua dapat merasakan manfaatnya. Seiring perjalanan waktu, orientasi pesantren diperluas dan diperjelas. Pesantren diorientasikan pada pengembangan masyarakat, yang menekankan pada pemberdayaan masyarakat dhuafa miskin, fakir, dan yatim-piatu dan masyarakat sekitar melalui pendekatan agama dan perekonomian. Untuk itu, pesantren melakukan diversifikasi jenis pendidikan, yaitu pendidikan keagamaan yang berorientasi pada tafaqquh fiddin, pendidikan formal khalafi, dan pendidikan nonformal dalam bentuk pendidikan keterampilan life skill. Oleh karena itu, para santri juga dibekali kemampuan agribisnis agar setelah lulus dapat mandiri. Alumni santri tani dari ponpes Al-Ittifaq banyak yang kembali ke tempat asal dan membangun sektor pertanian di daerahnya. Jumlah santri yang dibina sekitar 1200-an. Sebagian besar 59% santri berasal dari Kecamatan Ranca Bali dan sekitarnya. Mereka umumnya berasal dari keluarga yang tidak mampu, dengan latar pendidikan orang tua sebagian besar setara SD. Untuk mendukung usaha agribisnisnya, yayasan ponpes Al Ittifaq membentuk koperasi yang disebut Koperasi Pondok Pesantren Alif dengan akte pendirian 6 Juni 1997. Kopontren Alif memiliki enam unit usaha, yaitu unit sarana produksi, apotek, waserda, unit pemasaran, koperasi simpan pinjam dan unit agribisnis yang terdiri atas unit pertanian, unit peternakan dan perikanan. Unit sarana produksi adalah unit usaha yang bertanggung jawab untuk mengatur ketersediaan input untuk keperluan usahatani. Input-input yang dihasilkan antara lain pestisida organik ciknabat, innabat, sirnabat, betapur dan bakteri komposer MFA. Unit Pemasaran melakukan pemasaran komoditi sayuran ke pasar-pasar swalayan seperti Hero, Superindo, Makro dan lainnya. Unit agribisnis adalah unit usaha yang paling berperan bagi ponpes. Unit ini membawahi unit pertanian, peternakan dan perikanan. Beberapa usaha komersial yang bergerak dalam bidang agribisnis yang dikelola oleh Pondok Pesantren Al- Ittifaq adalah budidaya dan pemasok sayuran dataran tinggi, serta usaha peternakan sapi perah dan penggemukan domba. Sedangkan usaha pembuatan pupuk organik dan budidaya ikan tidak dikomersialkan karena tujuannya hanya untuk memenuhi kebutuhan usahatani dan konsumsi harian santri dan keluarga ponpes. Unit pertanian adalah bagian yang bertanggung jawab mengurus kegiatan usahatani sayuran ponpes. Unit peternakan dan perikanan bertanggung jawab mengurus peternakan dan pembudidayaan ikan. Kegiatan yang dilakukan unit ini berupa penjualan susu murni, penjualan ternak untuk Hari Raya Idul Adha dan berbagai acara lainnya. Budidaya sayuran dataran tinggi dilakukan di atas lahan seluas kurang lebih 16 ha dengan menggunakan sistem pola tanam atau pergiliran tanaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas produksi guna memenuhi permintaan harian dari supermarket di Bandung dan Jakarta. Sayuran yang ditanam adalah wortel, tomat, buncis, kubis, bawang daun dan cabai. Namun, komoditas yang ditanam dapat diubah sesuai keperluan. Kegiatan usaha peternakan meliputi ternak sapi perah dan domba. Tujuan diadakan ternak ini adalah untuk memanfaatkan limbah sayuran yang dihasilkan setiap hari oleh ponpes. Dengan adanya ternak, limbah pertanian sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan sebaliknya, limbah ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain kompos, ponpes menggunakan input usahatani buatan sendiri dalam usahatani yang dijalankannya. Obat-obatan yang digunakan merupakan obat-obatan alami yang diramu sendiri menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar ponpes. Obat-obatan tersebut telah terbukti penggunaannya dalam memproduksi sayuran yang berkualitas dan terbebas dari hama penyakit. Kopontren Alif menjadi off taker hasil panen dari lahan pertanian seluas 130 hektar milik 270 petani yang tergabung dalam 6 kelompok tani di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Para petani menjalankan pola tanam sesuai dengan permintaan pasar sehingga mereka hanya menanam yang sudah jelas pembelinya sehingga Kopontren Alif mampu menyuplai sayuran setiap hari sepanjang tahun dengan konsisten. Kopontren Alif menyediakan sayuran dan buah segar sesuai dengan permintaan dari modern market seperti Superindo, Yogya group, Aeon, dan Horeka di Bandung dan sekitarnya. Volume pengiriman sayuran segar setiap harinya tidak kurang dari 3 ton. Dengan standar Good Agriculture Practices dan Good Handling Practices, sayuran dari Kopontren Alif aman untuk dikonsumsi, sekaligus meminimalisir food loss yang mungkin terjadi. Sebagian keuntungan penjualan hasil pertanian selain dibagikan kepada para petani, juga digunakan untuk operasional pondok pesantren, dimana 30% santrinya berasal dari keluarga tidak mampu sehingga biaya hidup makan sehari-hari dan pendidikan mereka ditanggung oleh pondok pesantren. Keren abis, kan? Setelah Kyai Fuad Afandi memimpin selama 40 tahun lebih, tidak hanya menempatkan Pondok Pesantren Al-Ittifaq sebagai pesantren agribisnis “termaju” di Indonesia, tetapi juga berkontribusi mengembangkan komunitas pesantren dan masyarakat sekitar menjadi masyarakat maju, sejahtera, produktif, sekaligus relijius. Kyai Fuad kini telah wafat, meninggalkan amal soleh dan amal jariyah yang luar biasa. Semoga kita dapat meneladaninya. das Kunjungi Nursery Tanaman Hias Keren di Kota Bogor, Ini Link-nya IG Tiktok Yuk, tonton video menarik ini

PonpesAl-Ittifaq Jadi Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian. Ponpes Al-Ittifaq Jadi Percontohan Nasional Digitalisasi Pertanian. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Tuesday, 23 Syawwal 1443 / 24 May 2022

BIAYAPENDAFTARAN Administrasi pendaftaran sebesar : Intern : FREE (dari sekolah cabang Attaqwa) Ekstern : Rp 600.000 (bukan dari sekolah cabang Attaqwa) Anak Yatim : Rp. 250.000 (dibuktikan dengan surat keterangan dari kelurahan/kecamatan) Anak Guru Attaqwa : Rp. 250.000 (dibuktikan dengan SK Yayasan yang masih berlaku) Dari MTs Pusat : Rp. 300.000 (berlaku untuk Intern, Ekstern, Anak Guru

Biayamasuk Pondok Pesantren Al-Ittifaq sendiri sekitar 1.8 juta. Sudah termasuk biaya formulir pendaftaran, IPP syahriah satu bulan, uang infaq sarana dan prasarana, serta uang buku paket. Dan juga terdapat biaya tambahan yang tidak wajib sekitar 1.5 juta untuk keperluan santri baru. Khusus biaya ini, Bapak - Ibu / wali calon santri baru
\n \n \n\nbiaya masuk ponpes al ittifaq
. 297 63 79 487 330 120 283 309

biaya masuk ponpes al ittifaq